Mimika-Kantor Imigrasi Kelas II TPI Mimika melakukan jemput bola ke markas sekaligus asrama Papua Footbal Academy (PFA) binaan PT Freeport Indonesia, di Mimika Sports Complex (MSC), Selasa (12/11/2024).
Sebagai wujud kepedulian sebagai instansi pemerintah, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Mimika membawa serta satu tim untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada para siswa Papua Football Academy serta Civitas Akademik PFA.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Mimika, Mohamad Agus Sofani hadir langsung juga disambut oleh Direktur Akademi PFA, Wolfgang Pikal dan Pelatih Kepala Ardiles Rumbiak.
Sementara itu, sebanyak 60 siswa PFA dari Batch kelahiran 2010 dan 2011 mengikuti rangkaian sosialisasi keimigrasian dengan antusias. Pasalnya, ini baru kesempatan pertama kalinya mereka mendapat wawasan baru tentang keimigrasian.
Kakanim Mimika, Mohamad Agus Sofani mengatakan, pihaknya sengaja jemput bola untuk mempermudah pelayanan, termasuk pembuatan paspor.
Agus juga mengaku senang, berkesempatan untuk berinteraksi dengan siswa Papua Football Academy. Dia juga menaruh harapan dan dukungan pada anak-anak agar tetap semangat belajar dan latihan di lingkungan PFA.
“Ada banyak bahkan ribuan anak-anak di tanah Papua ingin berada di PFA tetapi kalian terbaik dan dipilih masuk disini. Niatkan hati untuk belajar meningkatkan wawasan pengetahuan,” pesan Mohamad Agus Sofani.
Agus juga memuji PFA memiliki fasilitas sangat luar biasa yang disediakan oleh PT Freeport Indonesia.
“Saya bangga kepada siswa PFA karna bisa menempuh pendidikan disini. Semoga anak-anak semua bisa menjadi pemain bola profesional,” ungkapnya.
Lanjut Agus Sofani bahwa kantor imigrasi akan selalu mendukung penuh PFA untuk berkarir di dunia sepak bola.
“Ikuti sosialisasi dengan baik sehingga ketika berpergian keluar negeri sudah tahu persyaratan, tata tertib dan mekanisme layanannya,” tuturnya.
Selain edukasi tentang Keimigrasian, Tim dari Kantor Imigrasi Kelas II TPI Mimika juga mengenalkan program tahun 2024, serta tiga materi seperti paspor, biaya pembuatan paspor, perubahan warna paspor tahun 2025.
Menurutnya, layanan imigrasi saat ini tidak statis tetapi berdampak langsung kepada masyarakat. Kali ini juga memanfaatkan digitalisasi yang semakin praktis dan cepat.
“Terobosan inovasi kami lakukan seperti jemput bola. Kalau jumlah pemohon ingin membuat paspor maka kami akan datangi rumahnya, sama halnya dengan di PFA,” tuturnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pengambilan foto dan input data dari siswa dan staf manajemen PFA yang mengajukan pembuatan paspor.
Sementara Pelatih Kepala PFA, Ardiles Rumbiak, mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Mimika dan jajarannya, yang telah memberikan wawasan edukasi keimigrasian di PFA.
“Terima kasih kami bisa mendapatkan informasi dan pemahaman langsung dari sumbernya. Kami harap ini tetap berjalan baik ke depannya terkait proses pembuatan paspor, dan kami juga tahu regulasi ketika melakukan perjalanan ke luar negeri,” ucap Ardiles.
Papua Football Academy merupakan program investasi sosial PT Freeport Indonesia, yang telah membina 90 anak siswa talenta sepak bola, terbagi dalam 3 angkatan. Mereka telah terseleksi dari ajang pencarian bakat yang diikuti ribuan anak-anak Papua. PFA punya semboyan “Dari Tanah Papua, Untuk Indonesia”.