Yogyakarta, 23 Februari 2025 – Papua Football Academy (PFA) Batch-3 mencatatkan prestasi gemilang dengan menjuarai Liga TopSkor DIY U-14 2025 yang digelar di Maguwoharjo Football Park dari 18 Januari hingga 22 Februari 2025. Gelar ini menjadi trofi perdana bagi angkatan ketiga PFA dalam upaya mereka meraih prestasi lebih tinggi di kompetisi lainnya.
Keikutsertaan PFA 2011 dalam Liga TopSkor DIY U-14 2025 merupakan langkah awal mereka bertanding di luar tanah Papua. Meskipun menjadi pengalaman pertama, anak-anak kebanggaan Papua ini menunjukkan kualitas permainan yang atraktif dan sikap sportivitas yang tinggi.
Turnamen tahunan ini diikuti oleh berbagai tim muda dari Yogyakarta dan sekitarnya, memberikan kesempatan bagi pemain-pemain berbakat untuk menunjukkan kemampuan mereka. Meski baru pertama kali berlaga di luar daerah asal, para pemain PFA tampil percaya diri dan menunjukkan permainan yang solid, didukung oleh semangat dan dedikasi tinggi dari 31 pemain yang terlibat.
Kendati bermain bersamaan dengan turnamen nasional Piala Soeratin U13, PFA Batch-3 tetap tampil berani dengan skuad yang ada. Sejak babak penyisihan, PFA tampil dominan dengan menyapu bersih lima pertandingan awal dengan kemenangan, mencetak total 28 gol dan tidak kebobolan.
Keberhasilan mereka berlanjut dengan menyingkirkan Fachruddin Academy Pandawa di perempat final dengan skor 3-0. Di semifinal, PFA kembali bertemu Jupiter United, lawan yang sebelumnya mereka hadapi di fase grup, dan memenangkan pertandingan dengan skor 2-0. Puncaknya, mereka meraih gelar juara setelah mengalahkan Puslat Pesat Magelang dalam laga final yang berlangsung sengit dengan skor telak 4-0. Prestasi yang diraih PFA kali ini semakin lengkap dengan keberhasilan salah seorang pemain PFA, Dicky Carthensz Marani, meraih gelar top scorer lewat torehan 14 golnya sepanjang kompetisi.

Selain prestasi yang dicapai, PFA juga menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai fair play selama turnamen. Hal ini menjadi aspek penting di luar trofi yang diraih. Selama kompetisi, para pemain menunjukkan sportivitas, menghormati lawan, wasit, dan mematuhi aturan yang berlaku.
Sikap disiplin dan saling menghargai yang ditunjukkan oleh para pemain tidak hanya memberikan kesan positif bagi lawan dan penyelenggara, tetapi juga menjadi contoh bagi generasi muda lainnya. Kemenangan sejati diraih melalui kejujuran dan rasa hormat.

Semangat fair play ini merupakan bagian dari filosofi PFA dalam membentuk pemain yang tidak hanya unggul di lapangan, tetapi juga memiliki karakter yang kuat di luar lapangan. Pengalaman bermain dan atmosfer kompetitif yang diperoleh selama turnamen kali ini sangat berharga.
Kemenangan ini bukan hanya trofi pertama bagi PFA 2011 di luar Papua, tetapi juga simbol bahwa talenta muda Papua memiliki potensi besar untuk bersinar di kancah nasional. Meski pesepakbola muda Papua dikenal karena teknik dan fisiknya, mereka masih minim kesempatan berkompetisi di luar daerah.
Dengan keberhasilan ini, PFA telah membuka jalan bagi generasi muda Papua untuk bermimpi lebih besar dan membuktikan bahwa mereka bisa bersaing dengan tim-tim terbaik di Indonesia.
Pelatih PFA Batch-3, Kelly Pepuho, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian anak asuhnya. “Para pemain menunjukkan mental juara sepanjang turnamen. Mereka berjuang dengan semangat dan membuktikan bahwa mereka bisa bersaing di mana pun. Kami berharap prestasi ini menjadi awal dari pencapaian-pencapaian besar lainnya,” ujarnya.
Keberhasilan Papua Football Academy, yang didukung oleh PT Freeport Indonesia, menjadi inspirasi bagi generasi muda Papua untuk terus mengembangkan potensi dan bermimpi besar. Slogan yang selalu dipegang teguh: “Dari Tanah Papua, untuk Indonesia!”