Pengalaman berharga didapatkan oleh anak-anak Papua Football Academy di Swedia setelah mengikuti turnamen bergengsi Gothia Cup 2025 di Gothenburg, Swedia. Tidak hanya berangkat untuk bertanding, tetapi anak-anak muda asal Papua ini juga turut belajar tentang situasi sosial dan budaya di Benua Eropa, khususnya Swedia.
Mereka tidak hanya berfokus pada sepak bola semata, tetapi juga mendapati banyak pengalaman baru diluar sepak bola. Diantaranya adalah pengembangan individu, dimana masing-masing siswa akan memiliki gambaran baru tentang sosial dan budaya dari berbagai negara.
Di Swedia mereka mendapat pengalaman baru dimana mereka bertemu dengan orang-orang dari berbagai Negara. Pilipus salah satunya, kiper dari tim PFA kelahiran 2011 menceritakan pengalaman mengasyikkannya saat bertemu kawan baru dari Belgia, Lanu. Ia saling bertukar cerita tentang kultur di daerah asalnya, Mappi, Papua Selatan dengan teman barunya asal Belgia.
“Ada berkenalan sama beberapa teman, satu itu dari Belgia, namanya Lanu. Saya cerita-cerita Mappi, Papua, dia juga cerita Belgia itu bagaimana,” ujar Pilipus.
Hal tersebut sangat berharga karena belum pernah ia dapatkan sebelumnya. Bagaimana ia bisa bertukar cerita tentang tempat kelahirannya dengan orang lain yang berasal dari luar negeri, bahkan berbeda benua.
Selain itu, Pilipus juga bercerita tentang situasi di Swedia. Menurutnya, orang-orang di Swedia cukup ramah dan baik.
“Iya kita setiap mau berangkat ke lapangan itu naik kendaraan umum, naik trem. Nyaman kendaraannya bagus, rapi juga begitu tidak ada macet-macet, orang-orang di sana juga baik dan ramah,” tambah Pilipus.
Anak-anak sangat menikmati setiap agenda mereka di Swedia, kebersamaan menjadi nilai berharga bagi mereka untuk melewati setiap kegiatan melelahkan selama berpetualang di Gothia Cup.
Bagi kami, pengalaman dan pelajaran berharga yang didapati oleh anak-anak merupakan hal utama. Bagaimana mereka melihat jendela dunia secara luas, merasakan secara langsung tentang keberagaman budaya antar Benua, serta bisa menghormati dan menghargai perbedaan melalui sikap toleransi.
Sama seperti sepak bola, nilai-nilai seperti sportifitas, kejujuran, kompetitif dan kerja keras akan diterapkan dalam kehidupan di luar lapangan. Sikap tolong menolong dan saling menghormati antar sesama juga merupakan hal penting yang akan mereka bawa setelah pulang dari perjalanan panjang di Benua Eropa.