Masih kisah dari Bali, ketika Papua Football Academy menjalani program di Pulau Dewata selama 10 hari sejak 28 Oktober 2022. Selain berlatih dan sekolah seperti halnya selama ini di Mimika Sport Complex, kegiatan di Bali juga melibatkan laga uji coba, refreshing, serta mengenal kebudayaan setempat.
Dari empat pertandingan melawan tim asal Bali, hasil yang dipetik Papua Football Academy adalah sekali kemenangan, sekali imbang, dan menelan dua kekalahan. Tentu hasil bukan faktor utama yang dicari tim pelatih, melainkan pengalaman berharga melawan tim dari luar Papua. Apakah hasil itu merupakan buah dari latihan selama ini atau ada elemen-elemen lain yang ikut menentukan hasil di lapangan?
Terlepas dari hasil di lapangan hijau, berikut adalah komentar dari asisten pelatih, pemain Papua Football Academy, dan mantan pemain timnas Indonesia yang sempat menyaksikan laga PFA vs Bali United U14.
Kelly Pepuho (Asisten Pelatih Papua Football Academy)
“Saya senang kami dapat beruji coba dengan Bali United U14. Hasil kekalahan itu menjadi bahan evaluasi untuk PFA, terutama dari segi passing dan organisasi permainan.
Kekalahan itu juga memberi pelajaran kepada pemain PFA agar tidak cepat puas. Mereka harus lebih fokus memperbaiki segala kekurangan. Semoga para pemain PFA agar tidak berkecil hati dan menjadikan pertandingan ini sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik.”
Melky Papare (Asisten Pelatih Papua Football Academy)
“PFA datang ke Bali untuk berlatih dan bertanding, serta memanfaatkan waktu refreshing. Semua pertandingan uji coba berjalan dengan baik, terima kasih kepada teman-teman di Bali yang sudah menerima PFA.
Nanti di Timika, tim pelatih akan segera memfokuskan program pada pengembangan teknik individu pemain dan pemahaman mereka akan taktik pertandingan.”
Yeyen Tumena (Mantan Pemain Timnas Indonesia, Instruktur Pelatih)
“Saya sempat melihat pemain PFA saat menghadapi Bali United U14. Selain memang kalah postur tubuh, karakter pemainan PFA masih belum tampak di pertandingan. Mungkin karena suasana baru atau keletihan. Permainan mereka tampak masih polos menghadapi Bali United U14.”
Valentino Santo Wagiu (Pemain yang lolos dari PFA Cari Bakat Merauke).
“Saya senang bersama keluarga besar PFA bisa ke Bali untuk berlatih dan bertanding. Saya akan memperbaiki kesalahan-kesalahan selama bertanding di Bali, terutama ketika menghadapi Bali United U14. Mereka lawan yang sulit dihadapi.”
Ferdinand Nanlohy (Pemain yang lolos dari PFA Cari Bakat Timika).
“Saya senang dan sangat bahagia bisa berlatih dan bertanding di Bali. Saya baru pertama kali datang ke Bali.
Kembali ke Timika, saya akan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang saya lakukan selama di Bali, seperti membaca permainan dan teknik-teknik dasar bermain sepak bola.”