Tak hanya berlaih, bertanding, dan belajar sekolah formal, kegiatan Papua Football Academy (PFA) selama di Pulau Bali juga dimaksudkan untuk mengenal kekayaan budaya Nusantara. Salah satunya dengan berkunjung ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Ungasan, Kuta Selatan.
Perjalanan dari hotel tempat menginap di kawasan Jimbaran, perjalanan hanya ditempuh sekitar 15 menit. Sesampai di lokasi, para pemain PFA diajak berkeliling menikmati suasana area GWK. Tujuan pertama adalah ke patung GWK karya Nyoman Nuarta.
Para pemain PFA aktif berswafoto sejak dari luar hingga memasuki gedung di bawah patung GWK. Para pemain PFA dapat mempelajari sejarah dan perjalanan patung GWK setinggi 120,9 meter itu melalui papan informasi di dalam bangunan.
Kebersamaan para pemain PFA sesekali menarik perhatian wisatawan lain, baik lokal maupun mancanegara. Bahkan, ada wisatawan yang meminta untuk foto bersama putra-putra Papua tersebut.
Usai dari patung GWK, seluruh pemain PFA diajak melihat tarian Bali yang lokasinya masih berada di area GWK. Wajah terpaku melihat lenggak-lenggok penari terlihat pada sebagian besar pemain PFA.
Sesekali penari menuju ke kursi penonton, termasuk para pemain PFA. Penari tersebut mengajak penonton untuk menari bersama di atas panggung.
Beberapa staf dan pemain PFA seperti Alfons Rizal Saman, Ferdinand Nanlohy, Ferdinandez Fabregas, Alesandro Bernard, dan Rasul Maluk Wonda saling bergantian menerima ajakan menari bersama di hadapan penonton.
Keseruan tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton melihat putra-putra Papua berinteraksi dengan budaya di Bali.
Selesai menonton tarian Bali, seluruh pemain, pelatih dan staf PFA berfoto bersama sebelum melanjutkan aktivitas berikut.