Menjalani ibadah puasa jauh dari orang tua dan keluarga tentu bukan hal yang mudah. Tetapi, demi karier sepak bola dan kesempatan belajar yang diberikan oleh PT Freeport Indonesia melalui Papua Football Academy, Yazid Hidayat Horota, siswa asal Jayapura dan Romero Aprilian, siswa asal Merauke menghadapi konsekuensi tersebut.
Berbeda dengan ramadan tahun sebelumnya, Yazid dan Romero menjalani ibadah puasa di Mimika Sport Complex – PT Freeport Indonesia dengan segudang kegiatan latihan sepak bola dan belajar.
Dengan kondisi seperti itu, pelatih fisik PFA, Hugo Gilang Oceano, menjelaskan bahwa Yazid dan Romero tetap bisa menjalani ibadah puasa ibadah dengan baik. Alih-alih mengeluh, mereka justru terlihat sangat senang pada Ramadan kali ini.
Seluruh ibadah Ramadan dijalankan bersama-sama dengan para pelatih dan staf PFA.
“Dua siswa PFA yang sedang menjalani ibadah puasa adalah Yazid dan Romero. Selain itu, terdapat beberapa coaches & staff juga yang menjalankan ibadah puasa. Jadi untuk siswa, kegiatan sahur dan berbuka tidak ada kendala dan dilaksanakan bersama sama dengan para coaches & staff.” jelas pelatih asal Sumatera Barat ini.
Untuk memudahkan ibadah Yazid dan Romero, para pelatih berinisiatif membuat Yazid dan Romero yang sebelumnya terpisah kamar menjadi satu kamar selama bulan Ramadan.
“Selama bulan puasa, coaches sengaja menyatukan Romero dan Yazid dalam satu kamar agar mereka lebih mudah menjalani segala aktivitas di bulan Ramadan,” ucap coach Hugo.
“Terlebih supaya mereka tidak mengganggu teman teman yang lain, terkhusus ketika sahur.” katanya menambahkan.
Bersama kontraktor yang menyediakan makanan PFA telah disepakati untuk menu Ramadan harus tetap makanan yang tinggi nutrisi. Akan tetapi, untuk berbuka harus selalu ada makanan manis.
“Untuk tarawih, kami tetap bisa melaksanakannya setiap hari dan secara berjamaah karena latihan selesai pukul 19.30 WIT. Jadi, setelah latihan kami langsung berangkat ke masjid bersama-sama untuk menunaikan ibadah,” tutur coach Hugo menutup pembicaraan.