Football Unity di Atas Lapangan Sepak Bola Tembagapura
Tembagapura, 22 Oktober 2024-Selasa- Berlatih sepak bola di Tembagapura memberi pengalaman baru dan keceriaan bagi Siswa Papua Football Academy bersama Anak-Anak Gunung Tembagapura alias “Agute”.
Agute merupakan sebutan bagi anak-anak putra-putri karyawan PT Freeport Indonesia yang bersekolah di Tembagapura. Mereka berasal dari beberapa negara dan telah tinggal di Tembagapura bersama orang tua mereka yang berdinas di pertambangan.
Mereka berjumpa untuk main bola bersama dalam acara Coaching Clinic Papua Football Academy bersama Mt. Zaagkam International School dan YPJ (Yayasan Pendidikan Jayawijaya) yang digelar di Lapangan Sepakbola Sporthall Tembagapura.
Senyum dan tawa lebar anak-anak terpancar saat mengikuti sejumlah game seru yang dipimpin langsung oleh Direktur Akademi PFA Wolfgang Pikal. Anak-anak Agute antusias mengenakan seragam jersey Papua Football Academy sambil berkenalan dengan teman-teman baru. Mereka saling berbaur dengan gembira tanpa batasan.
Cohen, asal Australia, siswa Mt. Zaagkam International School (MZIS) mengaku senang bisa main bola bareng kakak-kakak dari Papua Football Academy. Dia belajar mendribel bola dan passing bola. “Saya sangat senang, kakak dari PFA ramah dan jago main bola. Senang bisa belajar dribel bola,” ujarnya.
Ada juga Blanca, siswi MZIS asal Amerika Serikat ini menyukai permainan seru yang diberikan oleh Coach Wolfgang bersama coaches PFA lainnya. “Games tadi seru, agak canggung sama teman baru. Tapi kakak sabar ajari kami tendang bola,” ujarnya.
Senada, anak-anak Papua Football Academy Batch 2010 juga sangat puas dengan pengalaman baru mereka. Untuk pertama kalinya, mereka latihan di tempat yang tinggi, dengan suhu udara yang lebih sejuk dari biasanya. Mereka juga merasakan keakraban bertemu teman-teman yang baru dari berbagai asal negara dan beragam ras warna kulit. Meskipun sedikit canggung berinteraksi dengan bahasa Inggris, tapi siswa PFA mulai cair setelah latihan berjalan lebih dari 30 menit.
“Senang kami berkenalan dengan teman-teman baru, mereka berasal dari jauh ada dari Amerika Serikat, juga dari Zimbabwe. Saya bicara sedikit pakai bahasa Inggris, tapi mereka bisa paham,” ujar Stenly Meyanu, Siswa PFA usai sesi Coaching Clinic.
Coaching Clinic berjalan seru dengan diikuti lebih dari 40 siswa berusia 9-12 tahun dari 2 sekolah. Lokasi unik sekolah yang terletak di kota pertambangan di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut. Coaching Clinic berfokus pada pengembangan keterampilan sepak bola dasar. Terpenting juga menekankan pentingnya sportivitas, disiplin, dan kompetisi yang sehat, menanamkan pelajaran hidup berharga lewat sepak bola.
“PFA berkomitmen untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak mengembangkan keterampilan dan semangat mereka untuk sepak bola. Akademi ini berencana untuk melanjutkan program-program outreachnya, membawa kegembiraan olahraga ke komunitas di seluruh wilayah di Papua- Dari Tanah Papua untuk Indonesia,” ucap Wolfgang Pikal.
