Petualangan PFA (Papua Football Academy) angkatan ketiga (kelahiran tahun 2011) di Pulau Jawa diawali dengan hasil manis. Dua kemenangan berhasil diraih dari dua laga awal yang mereka jalani pada Liga Topskor DIY 2025 kelompok usia U14. Pada matchweek pertama, PFA 2011 menang dengan skor telak 5-0 atas Bintang Kalinegoro. Sedangkan pada matchweek kedua, PFA 2011 berhasil mengungguli ASN Bintang Pelajar dengan skor 4-0.
Dua kemenangan telak tersebut mengantarkan Tim PFA 2011 bertengger di puncak klasemen sementara Grup A dengan 6 poin mengungguli Jupiter United yang memiliki poin sama, (PFA unggul selisih gol).
Jalannya Pertandingan Perdana Melawan Bintang Kalinegoro
Bermain pada laga kompetitif perdana mereka di Pulau Jawa, PFA Boys tampil dengan antusias dan trengginas. Mereka menunjukkan karakter dan kemampuan pesepakbola muda khas Papua yang tak kalah dengan pesepakbola lainnya dari daerah lain.
Tak butuh waktu lama setelah peluit kickoff dibunyikan, PFA langsung tancap gas tampil menyerang. Dua gol cepat langsung mereka peroleh dalam lima menit awal pertandingan. Daniel Febrianto mencetak gol pembuka, disusul oleh gol aksi individu ciamik Tadius Tsugumol dua menit kemudian.
Setelah unggul dua gol, PFA terus mendominasi penguasaan bola hingga turun minum untuk mempertahankan keunggulan PFA pada 25 menit babak pertama.
Pada babak kedua, PFA Boys kembali tancap gas. Gol cepat berhasil dicetak oleh Dicky Marani dua menit setelah kick off babak kedua untuk menambah keunggulan PFA 3-0. Brian Loho masuk menjadi pemain pengganti berhasil mencetak brace pada pertandingan ini melalui golnya yang ia lesakkan pada menit ke-32 dan ke-36.
Skor 5-0 untuk kemenangan PFA pun dikukuhkan pada saat wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan.
Jalannya Pertandingan Kedua Melawan ASN Bintang Pelajar
Menghadapi pertandingan kedua, kepercayaan diri pemain PFA 2011 meningkat. Pemain PFA kembali mendominasi pertandingan dengan ball possession tinggi. Gol pembuka berhasil diraih pada menit ke-16 melalui sontekan Fabio Dimas Aronggear yang memanfaatkan bola rebound sepakan Dicky Marani.
Gol-gol berikutnya untuk PFA kemudian datang pada babak kedua, dimana Dicky Marani (menit ke-29), Lionel Messi Taime (menit ke-37), dan Brian Loho (menit ke-48) berhasil mencatatkan namanya di papan skor.
Pemain PFA terpilih sebagai Player of The Match
Dominan di dua pertandingan, panitia pun memilih pemain-pemain PFA menjadi player of the match. Di matchweek pertama, Brian Loho yang baru masuk di babak kedua terpilih menjadi pemain terbaik. Sedangkan di matchweek kedua, Dicky Marani sang kapten tim terpilih menjadi player of the match.
Terpilihnya pemain-pemain PFA sebagai player of the match ini sejalan dengan misi Papua Football Academy ke tanah Jawa, yakni ingin mengasah kemampuan dan pengalaman juga bersaing secara teknik, taktik, fisik, dan mental dengan pemain-pemain antar daerah di Indonesia.
Dalam sesi wawancara setelah pertandingan pun Brian menyampaikan harapannya untuk PFA pada Liga Topskor DIY ini. “Semoga PFA kedepannya bisa lebih baik lagi, menunjukkan bahwa kita dari Papua juga bisa”, ujar Brian menunjukkan semangat yang ia dan teman-temannya, dari tanah Papua untuk Indonesia.
Papua Football Academy merupakan program investasi sosial PT Freeport Indonesia, yang telah membina 90 anak siswa talenta, terbagi dalam 3 angkatan. Mereka telah terseleksi dari ajang pencarian bakat yang diikuti ribuan anak-anak Papua. PFA punya semboyan “Dari Tanah Papua, Untuk Indonesia”.